Showing posts with label windows. Show all posts
Showing posts with label windows. Show all posts

Thursday, 8 May 2014

Cloning Harddisk

Cloning harddisk adalah penduplikasian atau penggandaan yang dilakukan pada suatu hardisk ke harddisk yang lain. Misalnya harddisk A sudah berisi program lengkap, dan harddisk B masih kosong atau dengan kata lain belum terisi program sama sekali. Dengan melakukan cloning dari harddisk A ke harddiskB, maka harddisk B akan mendapatkan isi dan tampilan sama persis seperti isi dan tampilan pada harddisk A.
           Cara ini dapat dilakukan dalam hitungan beberapa menit saja. Cara ini sering digunakan oleh pemilik PC yang punya lebih dari satu, misalnya warnet atau bahkan seorang teknisi komputer. Cara ini juga lebih efisien dan efektif ketimbang kita melakukan instalasi sistem operasi pada tiap-tiap harddisk, lalu menginstall program-programnya dengan cara satu persatu. Hal ini tentunya akan banyak memerlukan waktu dan menguras tenaga.
         Oleh karena itu untuk menghemat waktu dan tidak menguras banyak tenaga maka dilakukanlah cara cepat yaitu Cloning menggunakan Hiren’s yang didalamnya terdapat aplikasi Norton Ghost. Cara yang dilakukan pun cukup mudah, Namun hanya perlu sedikit kejelian, mengingat prosesnya berurutan serta agak sedikit lama. Namun tidak selama waktu yang dibutuhkan apabila menginstall Sistem Operasi apalagi jika ditambah  aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan didalamnya.untuk itu jelas bahwa cara ini akan lebih mempermudah dan menghemat waktu serta tidak terlalu menguras tenaga.
         Aplikasi yang akan digunakan untuk Cloning harddissk adalah Hiren’s. Hiren's Boot CD merupakan sebuah CD bootable yang tidak asing lagi bagi teknisi komputer atau laptop. Di CD tersebut banyak sekali aplikasi-aplikasi yang membantu teknisi dalam menyelesaikan pekerjaannya. keunggulan Hiren’s  yaitu Mampu berjalan langsung pada komputer tanpa masuk ke windows/linux atau kedalam sistem operasi yang ada pada komputer. Hiren’s memiliki banyak software didalamnya salah satu diantaranya yaitu Norton ghost yang akan kita gunakan untuk Cloning harddisk .
Sebelum memulai langkah - langkah cloning siapkan 2 Harddisk terlebih dahulu seperti pada gambar dibawah ini


Harddisk yang pertama adalah Harddisk yang akan dijadikan induk yang sudah berisi sistem operasi dan aplikasi - aplikasi yang dibutuhkan , Sedangkan Harddisk yang ke dua adalah Hardisk kosong yang nantinya akan berisi sistem operasi dan aplikasi - aplikasi yang sama persis dengan hardisk pertama.

Pasanglah kabel pada masing-masing harddisk tersebut pada mainboard kita. Satu harddisk pada posisi Master (Harddisk Induk yang berisi sistem operasi ) dan harddisk baru sebagai Slave (Harddisk Target / Harddisk kosong).




Setelah kedua harddisk tersebut sudah dipasang , nyalakan komputer terlebih dahulu kemudian masukkan CD Hiren’s dan pada saat komputer Booting akan muncul gambar seperti di bawah ini 


Tekan tombol DEL pada keyboard untuk masuk ke dalam pengaturan BIOS Lalu akan muncul tampilan BIOS 
Basic Input Output System ) seperti pada gambar berikut

Setelah masuk kedalam pengaturan BIOS ( Basic Input Output System ) aturlah agar Boot pertama ke CD Room seperti pada gambar dibawah ini




Aturlah Boot Device pertama menjadi CDROM seperti pada gambar diatas kemudian tekanF10 untuk Save atau untuk menyimpan pengaturan tersebut. setelah itu lakukanlah langkah-langkah Cloning.




Langkah - langkah Cloning Harddisk Mengggunakan Hiren’s
Hiren’s yang akan digunakan adalah Hiren’s 10Langkah pertama pada saat menu utama Hiren’s 10 tampil akan muncul gambar seperti berikut


Pada saat gambar diatas muncul pilihlah menu paling atas yaitu “Dos Program” kemudian tekan Enter dan akan muncul gambar seperti dibawah ini

Kemudian pilih “Backup Tools” dan tekan Enter seperti contoh pada gambar diatas.
Setelah itu muncul lagi tampilan seperti dibawah ini


Pilih “Norton Ghost” kemudian tekan Enter. Lalu pilihan berikutnya seperti gambar berikut


Kemudian pilih “Ghost (Normal)” dan tekan Enter seperti contoh pada gambar diatas.
Selanjutnya akan muncul beberapa pilihan seperti gambar pada berikut ini


Pada saat muncul pilihan seperti diatas jangan menekan apapun pada keyboard karena akan terpilih secara otomatis tunggu sampai muncul pilihan berikutnya kemudian pilih “Yes” dan tekan Enter seperti pada gambar dibawah ini


Setelah melewati beberapa tahap satu persatu akan muncul lagi tahap selanjutnya dan akan lebih mudah karena mouse dapat digunakan pada tahap ini seperti pada gambar di bawah ini

 

Lalu klik “OK” pada saat muncul gambar seperti diatas. Selanjutnya pilih “Local” kemudian klik “Disk” dan klik “To Disk” seperti contoh pada gambar di bawah ini 



            Selanjutnya adalah langkah terakhir yaitu menunggu proses coloning selesai dan akan muncul gambar seperti berikut ini


Silahkan anda menunggu proses cloning sampai 100 % dan jika proses cloning telah selesai pasanglah harddisk yang satu (harddisk baru/slave) pada pc lain kemudian nyalakan kedua komputer dan lihatlah kedua harddisk tersebut mempunyai isi yang sama, baik dari kesamaan sistem operasi maupun aplikasi-aplikasi yang ada didalamnya. Selamat mencoba.
Selengkapnya

Install Windows Dengan Norton Ghost

Langkah Pertama, Backup File Image
1.    Masukkan Hiren’s Boot Flashdisk USB atau Hiren’s Boot CD sesuai dengan preferensi Anda.
2.    Nyalakan komputer, masuk ke BIOS dengan menekan DEL/F2/F8/F12 sesuai dengan BIOS PC Anda.
3.    Masuk ke Bagian Boot Sequence/Urutan Booting. Pastikan media yang Anda gunakan menempati 

       urutan pertama booting sesuai pilihan yang anda gunakan.
4.    Pada menu Booting Hiren’s, pilih ‘Start Boot CD’
5.    Pada Menu Utama Hiren’s, Pilih [2.] Backup Tool > [2.] Norton Ghost 11.5 > [8.]Ghost (Normal). 

       Tunggu beberapa saat hingga program Norton Ghost berjalan. Klik [OK]
 6.    Pilih Menu > Local > Partition > To Image untuk menyimpan partisi ke dalam sebuah file image.
 

7.    Pilih Harddisk Fisik yang akan di backup. Biasanya Windows ada pada Local (1) seperti pada contoh, [OK].



 8.    Pilih Partisi Harddisk yang akan di backup. Biasanya Windows ada pada Primary Drive seperti pada contoh, [OK]. Perhatikan atribut lainnya seperti File System (NTFS/FAT32), Label, Ukuran dsb. Pastikan Anda memilih drive yang tepat.

9.    Tentukan Partisi Harddisk mana yang akan digunakan untuk menyimpan file backup image. Beri nama pada file, misalnya Backup_1 kemudian klik [SAVE]. Perhatikan bahwa harddisk ditulis dalam urutan seperti berikut; D:1.2:[DATA] FAT, artinya adalah:
D: = Drive D:
1.2: = merupakan Harddisk Fisik Pertama Partisi Kedua
[DATA] = label DATA
 10.    Selanjutnya akan muncul dialog kompresi Image File, pilih salah satu berdasarkan keterangan berikut:
No = Pilih ini jika Anda tidak ingin mengubah file image dari ukuran file windows sebenarnya
FAST = Pilihan kompresi cepat, hasilnya kurang lebih 30% dari ukuran file sebenarnya
HIGH = Pilihan kompresi tingi, hasilnya bisa sampai 60% dari ukuran file asli meski prosesnya akan sedikit lebih lambat.
Saya anjurkan Anda memilih pilihan ini untuk menghemat space harddisk. Toh Norton Ghost tidak mengubah isi file image, hanya ukuran filenya saja yang dipadatkan. Persis seperti yang dilakukan oleh WinZIP ato WinRAR.
 11.    Ketika muncul dialog box ‘Procesed with partition image creation?’ Pilih [YES]
12.    Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dan muncul Image Box ‘Image Creation Completed Successfully’, klik [Continue]. Klik [Quit] untuk keluar Program.
Sampai di sini Anda sudah punya satu file image dari sistem operasi Anda yang sewaktu-waktu bisa dipanggil kembali untuk melakukan restorasi. Anda bisa menggunakan Flashdisk atau Media DVD untuk menyimpan file Image ini, hanya untuk berjaga-jaga.
Nah, suatu saat jika ada masalah dengan Windows, Anda tinggal melakukan langkah restorasi berikut ini.


Langkah Kedua, Restore Windows dari Backup File Image
1.    Boot dari Hiren’s Boot CD atau Hiren’s Boot USB Flashdisk
2.    Pada menu Booting Hiren’s, pilih ‘Start Boot CD’
3.    Pada Menu Utama Hiren’s, Pilih [2.] Backup Tool > [2.] Norton Ghost 11.5 > [8.]Ghost (Normal). Tunggu beberapa saat hingga program Norton Ghost berjalan. Klik [OK].
4.    Pilih Menu > Local > Partition > From Image untuk me-restore partisi dari file image yang tadi telah kita buat.
 5.    Temukan file Image dengan ekstensi .GHO pada drive penyimpanan Anda. Pilih, dan akhiri dengan Open.
 6.    Pilih Partisi sumber/Source file image kemudian klik [OK]
 7.    Pilih Harddisk fisik tujuan/Destination Restorasi Windows, [OK]
9.    Ketika Muncul Dialog Box ‘Prosses With Partition Restore?’ klik [Yes]
10.    Tunggu hingga selesai 100%
11.    Klik [Reset Computer] untuk me-restart Komputer.
Selengkapnya

Thursday, 1 May 2014

FILESYSTEM, DISK & DEVICE



 

Block & Character Device

Ketika pertama kali bisa login ke sistem Linux, saya sedikit bingung karena tidak menemukan drive A:, B: atau hard disk C: maupun D:. Mungkin bagi newbie yang lain hal membingungkan ini bisa saja terjadi. Bagi mereka yang telah lama mengenal sistem operasi DOS /Windows ini merupakan sesuatu yang sungguh berbeda, di lingkungan Linux dan juga UNIX, semua device atau hardware device di komputer kita akan dianggap sebagai file. Jadi itulah yang menyebabkan drive-drive tersebut tidak tampak. File-file khusus yang merupakan simbol untuk semua device tersebut disimpan dalam direktori /dev. Device-device tersebut dapat berupa block device ataupun character device.
Character device itu serangkain karakter yang dibaca berurut misalnya serangkaian karakter yang kita tekan dari keyboard atau serangkaian data byte yang dikirim berurutan melalui serial line. Sedangkan block device atau sering disebut random access device adalah alat yang dapat menyimpan data dan menawarkan akses keseluruh bagian secara acak. Contoh block device adalah hard disk dan disket. Dengan menggunakan hard disk kita dapat mengakses data yang tersimpan secara acak sedangkan bila menggunakan serial line misalnya, kita hanya dapat mengakses data sesuai urutannya.
Masing-masing device node memiliki major dan minor number device. Major number memberitahu kernel, device apa yang mewakili node tersebut. Misalnya major number 3 adalah IDE hard disk dan major number 8 adalah SCSI disk. Minor number mewakili nomor partisi, minor number 0 adalah keseluruhan hard disk yang pertama dan minor number 1 hingga 15 adalah partisi yang mungkin bisa dibuat di hard disk tersebut. Contohnya, saya memiliki 2 buah IDE hard disk maka hard disk pertama adalah /dev/hda dan hard disk kedua adalah /dev/hdb. Jika masing-masing hard disk tersebut memiliki 2 buah partisi maka saya memiliki /dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hdb1 dan /dev/hdb2.
Di bawah ini isi dari direktori /dev di komputer saya. Perhatikan huruf b di bagian paling kiri, menunjukkan bahwa itu adalah block device sedangkan character device akan ditunjukkan dengan huruf c.
[zakaria@linux zakaria]$ ls -l --sort=none /dev/hd[ab]{?,??}
brw-rw----   1 root     disk       3,   1 May  6  1998 /dev/hda1
brw-rw----   1 root     disk       3,   2 May  6  1998 /dev/hda2
brw-rw----   1 root     disk       3,   3 May  6  1998 /dev/hda3
brw-rw----   1 root     disk       3,   4 May  6  1998 /dev/hda4
brw-rw----   1 root     disk       3,   5 May  6  1998 /dev/hda5
brw-rw----   1 root     disk       3,   6 May  6  1998 /dev/hda6
brw-rw----   1 root     disk       3,   7 May  6  1998 /dev/hda7
brw-rw----   1 root     disk       3,   8 May  6  1998 /dev/hda8
brw-rw----   1 root     disk       3,   9 May  6  1998 /dev/hda9
brw-rw----   1 root     disk       3,  65 May  6  1998 /dev/hdb1
brw-rw----   1 root     disk       3,  66 May  6  1998 /dev/hdb2
brw-rw----   1 root     disk       3,  67 May  6  1998 /dev/hdb3
brw-rw----   1 root     disk       3,  68 May  6  1998 /dev/hdb4
brw-rw----   1 root     disk       3,  69 May  6  1998 /dev/hdb5
brw-rw----   1 root     disk       3,  70 May  6  1998 /dev/hdb6
brw-rw----   1 root     disk       3,  71 May  6  1998 /dev/hdb7
brw-rw----   1 root     disk       3,  72 May  6  1998 /dev/hdb8
brw-rw----   1 root     disk       3,  73 May  6  1998 /dev/hdb9
brw-rw----   1 root     disk       3,  10 May  6  1998 /dev/hda10

Filesystem

Untuk mengorganisasi file-file pada device diperlukan suatu metode yang disebut dengan filesystem. Jika Anda mengenal FAT selama ini di sistem operasi Windows maka Anda akan mengenal beberapa metode filesystem di Linux, seperti ext fs, ext2 fs atau xia fs dll. Saat ini ext2 fs adalah filesystem yang banyak digunakan untuk Linux karena terkenal sangat efisien. Meskipun demikian Red Hat Linux tetap menyediakan dukungan terhadap filesystem lain seperti msdos yang sudah built in di kernel atau dalam bentuk modul seperti vfat (Windows95 native fs), ext,umsdos dan sebagainya.

Mount & Umount Command

Untuk menggunakan filesystem tersebut kita lebih dahulu harus me-mount sebuah block device yang memiliki filesystem. Perintahnya adalah sebagai berikut:
 # mount [-t] [-o] device mount_point
device berupa block device, mount_point berupa sebuah direktori untuk menampilkan filesystem. t adalah type atau jenis filesystem dan o adalah option, keduanya boleh saja tidak disertakan bila Anda sudah mengkonfigurasi file /etc/fstab yang berisi keterangan detail mengenai device,jenis filesystem, mount point yang digunakan dan sebagainya.
Misalnya saya akan mengakses sebuah file di disket di drive A: maka pertama kali saya harus me-mount dulu disk tersebut ke sebuah direktori yang sudah saya buat misalnya /mnt/floppy:
 # mount /dev/fd1 -t vfat /mnt/floppy
<enter>
  mount: block device /dev/fd1 is write-protected, mounting read-only
Setelah perintah itu barulah saya bisa membaca disket di drive A: tersebut di direktori /mnt/floppy. Misalnya dengan mengetikkan perintah ls maka akan ditampilkan isi disket di drive A:
 # ls /mnt/floppy
Untuk membatalkan perintah mount digunakan perintah umount
 # umount /mnt/floppy
Setelah perintah tersebut dieksekusi, otomatis drive A: tidak bisa digunakan, cobalah dengan mengetikkan perintah ls lagi. Pesan kesalahan akan ditampilkan seperti dibawah ini.
 # ls /mnt/floppy
 filesystem not mounted

mtools

Bila Anda memiliki filesystem DOSdan ingin mengunakannya tanpa harus melakukan mount maka gunakan mtools. Dengan cara ini Anda tidak perlu lagi melakukan mount bila ingin mengakses filesystem DOS dan partisi yang belum diformat sekalipun. Setelah menginstalasi mtools tersebut, Anda cukup menjalankan perintah-perintah seperti di DOS untuk mengakses filesystem DOS tersebut, misalnya mdir, mcopy dan sebagainnya.

Filesystem Support

Linux memiliki dukungan terhadap beberapa filesystem lain sehingga kita dapat menggunakan atau mengakses filesystem yang berbeda tanpa harus melakukan konversi lebih dulu. Berikut ini adalah beberapa filesystem yang bisa di dukung Linux sejak kernel 2.0.30 di keluarkan: (Anda dapat mengkonfigurasi dukungan filesystem ini saat konfigurasi kernel )
MinixMerupakan filesystem Linux yang pertama dan saat ini masih banyak digunakan untuk boot disk dan beberapa format disket.
Extended fsTidak banyak yang menggunakannya lagi dan sebaiknya tidak perlu di kompile dalam kernel.
Second Extended fsSaat ini merupakan filesystem default untuk Linux dan seharusnya di kompile dalam kernel karena filesystem root tidak bisa bekerja bila berupa modul.
xiafs filesystemDiperkenalkan bersamaan dengan second extended fs dan dimaksudkan untuk menggantikan extended fs. Saat ini jarang digunakan dan sebaiknya tidak di kompile dalam kernel kecuali Anda membutuhkannya.
DOS FAT fsPada dasarnya bukan merupakan sebuah filesystem tapi merupakan dasar bagi filesystem berbasis FAT lainnya seperti MS-DOS FAT, VFAT (Windows95) atau umsdos.
MS-DOS FAT fsJika Anda menginginkan Linux dapat mengakses sistem berbasis DOS maka Anda dapat menkompilenya dalam kernel. Sangat berguna untuk komputer yang memiliki sistem dual-boot.
VFAT (Windows95) fsMerupakan peningkatan dari MS-DOS FAT fs dan mendukung format long filename. Ini juga berguna untuk komputer yang memiliki sistem dual-boot.
umsdosDukungan ini dibutuhkan bila ingin menjalankan Linux diatas partisi DOS tapi sepertinya RedHat Linux tidak akan bisa berjalan pada sebuah filesystem umsdos.
/procFilesystem ini dipakai oleh kernel untuk menyediakan informasi mengenai sistem kepada user program, seperti ps, top, xload, free atau netstat. Filesystem ini memang seharusnya selalu ada dan walaupun ada isinya tapi tidak akan mengisi spasi hard disk.
NFSDibutuhkan bila Anda akan mengakses remote filesystem dan untuk sebuah server dukungan ini merupakan suatu keharusan.
SMBSangat berguna bila Anda menginginkan memiliki akses langsung ke Windows95 atau NT.
NCPDukungan terhadap NetWare melalui protokol NCP.
ISO9660Bila Anda memiliki CD-ROM sebaiknya memanfaatkan dukungan ini karena banyak sekali CD-ROM yang ada dipasaran menggunakan format ISO9660 ini.
OS/2 HPFSMendukung filesystem OS/2 dan HPFS. Linux hanya dapat membaca filesystem tersebut (read-only).
System V & CoherentMerupakan filesystem UNIX generasi lama dan dukungan ini hanya diperlukan bila Anda memiliki data-data lama dan ingin memindahkannya ke filesystem yang baru.
Amiga FFSMasih berupa experimental code dan sebaiknya gunakan dengan hati-hati.
UFSFilesystem ini digunakan oleh beberapa sistem UNIX, Solaris dan SunOS(4.2). Linux hanya dapat membaca filesystem ini.
Selengkapnya